news ARTIKEL, 12 NOVEMBER 2024 | Terakhir diubah: 12 AUGUST 2025

Perbedaan Oversteer & Understeer: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Saat Anda mengemudikan mobil di jalan berkelok-kelok atau di permukaan yang licin, Anda mungkin pernah mengalami situasi di mana kendaraan tidak merespons seperti yang diharapkan. Situasi ini dikenal dengan istilah oversteer dan understeer. Meskipun keduanya mengacu pada kehilangan traksi pada kendaraan, ada perbedaan mendasar mengenai istilah tersebut. Lantas, apa saja perbedaan oversteer dan understeer?

Jangan khawatir jika Anda belum mengetahuinya, karena pada kesempatan kali ini, TAF akan memandu Anda untuk memahami perbedaan oversteer dan understeer, mulai dari pengertianya, penyebab, hingga cara untuk mengatasinya. Tanpa panjang lebar lagi, simak selengkapnya artikel di bawah ini!

Pengertian Oversteer dan Underster

Oversteer terjadi ketika ban belakang kehilangan cengkeraman lebih cepat daripada roda depan. Dalam situasi ini, bagian belakang mobil akan meluncur keluar dari jalur yang seharusnya, membuat mobil melakukan belokan lebih tajam daripada yang Anda inginkan.

Di sisi lain, Understeer adalah kebalikan dari oversteer. Situasi ini terjadi ketika roda depan kendaraan kehilangan cengkeraman lebih cepat daripada roda belakang, membuat mobil sulit berbelok ke arah yang Anda inginkan. Dengan kata lain, meskipun Anda sudah memutar kemudi ke kanan atau ke kiri, kendaraan cenderung meluncur lurus.

Perbedaan Oversteer dan Understeer

Walaupun understeer dan oversteer sama-sama melibatkan hilangnya cengkeraman ban, cara kendaraan bereaksi dalam kedua situasi tersebut sangat berbeda.

Memahami perbedaan understeer dan oversteer ini penting untuk menjaga kendali Anda saat mengemudi, terutama dalam kondisi ekstrem. Berikut perbedaan di antara keduanya:

1. Arah Kehilangan Traksi

Oversteer terjadi saat roda belakang kehilangan traksi terlebih dahulu, sehingga bagian belakang kendaraan meluncur ke luar jalur tikungan. Sebaliknya, understeer terjadi saat roda depan kehilangan traksi terlebih dahulu, sehingga menyebabkan kendaraan meluncur lurus meskipun kemudi sudah diarahkan.

2. Respons Kendaraan

Ketika terjadi oversteer, kendaraan cenderung berputar ke arah luar tikungan, membuat mobil terasa "berbelok lebih tajam" dari yang diinginkan. Understeer sendiri membuat kendaraan meluncur lurus, sehingga pengemudi tidak dapat mengubah arah kendaraan.

3. Penyebab Utama

Oversteer biasanya disebabkan oleh akselerasi berlebih saat melewati tikungan atau distribusi bobot yang tidak seimbang, yang membuat ban mobil belakang kehilangan cengkeraman. Sebaliknya, understeer sering terjadi akibat kecepatan tinggi saat masuk tikungan atau pengereman mendadak, yang menyebabkan ban mobil depan kehilangan traksi.

4. Pengaruh Kondisi Mobil

Kondisi mobil, seperti pengaturan suspensi, tekanan ban, dan keseimbangan bobot, dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya oversteer atau understeer.

Mobil yang memiliki bobot lebih berat di bagian belakang lebih rentan mengalami oversteer, sedangkan mobil dengan bobot lebih berat di bagian depan cenderung mengalami understeer.

5. Cara Mengatasinya

Saat mobil mengalami oversteer, pengemudi perlu mengurangi kecepatan secara perlahan dan mengarahkan kemudi dengan hati-hati untuk mengembalikan kendali.

Sebaliknya, ketika mobil mengalami understeer, pengemudi disarankan untuk mengurangi tekanan pada pedal gas atau rem agar ban depan dapat kembali mencengkeram jalan dengan baik.

6. Jenis Kendaraan yang Rentan

Mobil penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD) lebih rentan terhadap oversteer, terutama saat tikungan tajam atau permukaan jalan licin. Sementara itu, mobil Front Wheel Drive (FWD) lebih sering mengalami understeer karena beban dan tenaga terpusat di roda depan.

7. Pengaruh Gaya Mengemudi

Gaya mengemudi agresif seperti menikung tajam dengan kecepatan tinggi cenderung memicu oversteer, apalagi jika pengemudi tiba-tiba menginjak gas. Sebaliknya, masuk tikungan terlalu cepat tanpa mengurangi kecepatan cukup bisa memicu understeer, terutama saat kemudi diputar melebihi kemampuan cengkeram ban depan.

Baca Juga: 7 Cara Merawat Aki Mobil agar Lebih Awet dan Tahan Lama

Apa Penyebab Oversteer dan Understeer?

Untuk memahami mengapa oversteer dan understeer bisa terjadi, penting untuk mengetahui penyebabnya. Kedua situasi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gaya mengemudi, kondisi jalan, dan desain kendaraan.

Penyebab Oversteer

Berikut beberapa penyebab oversteer yang perlu Anda pahami:

1. Akselerasi Berlebihan di Tikungan

Salah satu penyebab utama oversteer adalah mempercepat laju kendaraan saat berada di tikungan. Ketika Anda menekan pedal gas dengan keras, roda belakang bisa kehilangan traksi, terutama di tikungan tajam.

2. Distribusi Berat yang Tidak Seimbang

Kendaraan dengan mesin di bagian belakang atau distribusi berat yang cenderung lebih berat di belakang lebih rentan mengalami oversteer. Ini karena bagian belakang mobil lebih sulit dikontrol saat traksi hilang.

3. Kondisi Jalan yang Licin

Permukaan jalan yang basah atau berpasir dapat menyebabkan roda belakang kehilangan traksi, sehingga memperbesar risiko oversteer. Ketika jalan licin, ban tidak dapat mencengkeram permukaan dengan baik.

4. Ban yang Tidak Memadai

Saat mobil kehilangan tekanan ban yang tidak sesuai atau ban yang aus juga bisa memicu oversteer. Ban belakang yang aus atau kurang tekanan akan kehilangan cengkeraman lebih mudah.

Baca Juga: Kenali 8 Tanda Rem Mobil Bermasalah dan Cara Mengatasinya

Penyebab Understeer

Berikut berbagai penyebab understeer yang perlu Anda pahami:

1. Kecepatan Berlebih saat Memasuki Tikungan

Understeer sering terjadi ketika pengemudi memasuki tikungan dengan kecepatan yang terlalu tinggi. Ban depan tidak mampu memberikan cengkeraman yang cukup untuk melawan gaya sentrifugal, sehingga kendaraan cenderung meluncur lurus.

2. Input Kemudi yang Terlalu Ekstrem

Jika Anda memutar kemudi terlalu tajam atau cepat, terutama dalam kecepatan tinggi, ban depan bisa kehilangan traksi, sehingga menyebabkan understeer.

3. Kondisi Ban Depan Tidak Optimal

Ban depan yang sudah aus atau tekanan udara yang tidak sesuai dapat menyebabkan hilangnya cengkeraman, sehingga memicu understeer. Ban yang tidak dalam kondisi optimal tidak mampu memberikan traksi yang cukup.

4. Suspensi yang Buruk

Suspensi yang tidak bekerja dengan baik dapat menyebabkan understeer. Suspensi yang aus atau terlalu kaku membuat ban depan sulit mencengkeram jalan, terutama saat menikung.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Toyota untuk Keluarga 7 Kursi

Apa Tanda Tanda Mobil Mengalami Understeer dan Oversteer?

Mengenali tanda-tanda understeer dan oversteer sangat penting untuk menjaga keselamatan saat berkendara. Kedua kondisi ini bisa membahayakan jika tidak segera diantisipasi, terutama ketika kecepatan tinggi atau setir tidak merespons seperti yang diharapkan. Berikut tanda-tandanya:

1. Tanda-Tanda Understeer

  • Setir terasa ringan atau tidak memutar sesuai arah yang diinginkan.

  • Mobil tetap meluncur lurus meskipun setir sudah dibelokkan.

  • Terjadi saat masuk tikungan dengan kecepatan tinggi atau saat kondisi ban depan kehilangan cengkeraman.

  • Sering disertai suara gesekan ban depan akibat selip.

2. Tanda-Tanda Oversteer

  • Setir terasa lebih sensitif dan mobil berbelok lebih tajam dari yang diinginkan.

  • Bagian belakang mobil terasa "membuang" atau meluncur ke luar jalur tikungan.

  • Biasanya terjadi saat memberi gas berlebihan di tikungan atau di permukaan jalan licin.

  • Pengemudi harus cepat mengoreksi arah setir untuk mengembalikan kendali.

Mengabaikan tanda-tanda ini saat berkendara dapat membahayakan Anda dan pengguna jalan lain. Segera kurangi kecepatan dan kendalikan setir dengan hati-hati jika mulai merasakan gejala tersebut.

Bagaimana Cara Mengatasi Understeer dan Oversteer dengan Tepat?

Mengatasi oversteer dan understeer membutuhkan pemahaman yang baik tentang bagaimana kendaraan Anda bereaksi dan apa yang harus dilakukan untuk memulihkan kendali. Berikut beberapa teknik yang dapat membantu Anda jika terjebak dalam situasi ini:

Cara Mengatasi Oversteer

  • Jangan Panik: Tetap tenang dan jangan terlalu terburu-buru dalam mengoreksi kemudi. Panik hanya akan membuat situasi lebih sulit untuk dikendalikan.

  • Kurangi Input Kemudi: Jika Anda merasakan kendaraan mulai meluncur keluar, jangan memutar kemudi terlalu tajam. Kurangi sudut kemudi secara perlahan untuk membantu ban belakang mendapatkan kembali traksi.

  • Berikan Akselerasi Ringan: Dalam beberapa situasi, memberikan sedikit akselerasi bisa membantu menyeimbangkan kendaraan. Namun, lakukan ini dengan hati-hati dan tidak berlebihan.

  • Hindari Menginjak Rem secara Tiba-Tiba: Menginjak rem dengan keras dapat membuat kendaraan kehilangan lebih banyak traksi, sehingga memperparah oversteer. Gunakan rem dengan hati-hati dan perlahan untuk mengembalikan mobil dalam posisi normal.

Cara Mengatasi Understeer

  • Lepaskan Pedal Gas: Mengurangi kecepatan adalah langkah pertama untuk mengatasi understeer. Lepaskan pedal gas secara perlahan agar ban depan mendapatkan kembali traksi.

  • Jangan Memutar Kemudi Berlebihan: Jika Anda merasa kendaraan meluncur lurus, jangan memutar kemudi lebih tajam. Ini hanya akan memperburuk hilangnya traksi. Tunggu sampai ban depan mendapatkan kembali cengkeraman sebelum mencoba memutar kemudi.

  • Pahami Batasan Kendaraan Anda: Setiap mobil memiliki batas traksi tertentu. Mengemudi dengan teknik yang baik, seperti memperhitungkan kecepatan saat memasuki tikungan, dapat membantu Anda menghindari understeer.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai perbedaan oversteer dan understeer. Memahami kedua hal ini menjadi kunci untuk menjaga keselamatan Anda dan penumpang di jalan. Keduanya bisa terjadi kapan saja, terutama di kondisi ekstrem atau saat Anda mengemudi dengan kecepatan tinggi.

Maka dari itu, cara mencegah yang paling terbaik adalah menyetir dengan kecepatan medium sehingga Anda dapat menghindari keduanya.

Perlu Anda ketahui bahwa mengelola situasi darurat di jalan mirip dengan mengatur keuangan Anda. Dalam kondisi mendesak, memiliki solusi yang cepat dan andal adalah hal yang sangat penting. Jika Anda memerlukan dana cepat untuk kebutuhan mendesak, layanan TAF Siap Dana bisa menjadi pilihan yang tepat.

TAF menawarkan pembiayaan multiguna dengan pencairan dana tunai hingga Rp500 juta hanya dengan jaminan BPKB mobil. Proses pencairannya sangat cepat, dengan bunga yang bersaing, dan dana ini dapat Anda gunakan untuk keperluan apa pun, seperti pendidikan, renovasi rumah, atau bahkan pengembangan bisnis.

Segera manfaatkan layanan TAF Siap Dana dan atur keuangan Anda dengan lebih tenang dan percaya diri!