news ARTIKEL, 25 OCTOBER 2024 | Terakhir diubah: 21 NOVEMBER 2024

Kenali 8 Tanda Rem Mobil Bermasalah dan Cara Mengatasinya

Rem mobil merupakan salah satu komponen paling penting untuk memastikan keselamatan Anda saat berkendara. Karena itu, sangat penting untuk memahami tanda rem mobil bermasalah. Jika diabaikan, masalah pada rem dapat berujung pada situasi yang sangat berbahaya. 

Pada kesempatan kali ini, TAF akan membahas beberapa tanda umum rem mobil yang bermasalah dan bagaimana cara mengatasinya. Selain itu, kami akan memberikan solusi praktis bagi Anda yang ingin memiliki mobil baru dengan simulasi kredit yang mudah. Tanpa basa-basi lagi, simak sampai tuntas artikel di bawah ini!

Tanda Rem Mobil Bermasalah

Sebelum rem benar-benar mengalami kerusakan parah, biasanya akan ada tanda-tanda yang muncul. Mengenali tanda-tanda ini sejak dini dapat membantu Anda menghindari masalah yang lebih serius dan tentunya menjaga keselamatan di jalan. Berikut beberapa tanda rem mobil bermasalah yang perlu Anda waspadai:

1. Suara Berdecit atau Berderit Saat Menginjak Pedal Rem 

Salah satu tanda paling umum adalah rem mobil berbunyi berdecit atau berderit ketika Anda menginjak pedal rem. Suara ini biasanya disebabkan oleh bantalan rem yang aus. Bantalan rem berfungsi untuk menekan cakram atau tromol, dan seiring waktu, material pada bantalan ini akan terkikis habis. Ketika bantalan rem habis, logam pada logam bisa bergesekan, yang tidak hanya menimbulkan suara berisik tetapi juga bisa menyebabkan kerusakan pada komponen rem lainnya.

2. Getaran saat Menginjak Pedal Rem 

Apakah Anda pernah merasakan getaran atau goncangan saat menginjak pedal rem? Ini bisa menjadi tanda bahwa cakram rem mengalami deformasi atau sudah tidak rata. Cakram rem yang tidak rata akan menyebabkan permukaan kontak antara cakram dan bantalan rem tidak merata, sehingga menghasilkan getaran ketika rem diinjak. Hal ini sering kali disebabkan oleh panas berlebihan yang menyebabkan cakram melengkung.

Baca Juga: Perawatan Mobil Listrik: 7 Tips Penting Agar Kendaraan Tetap Prima

3. Pedal Rem Terasa Empuk atau Dalam 

Jika Anda merasa pedal rem lebih mudah diinjak dari biasanya atau terasa “empuk”, ini bisa menjadi tanda bahwa ada udara yang terperangkap di dalam sistem rem hidrolik. Udara dalam sistem rem bisa mengurangi tekanan yang diterapkan oleh pedal rem, sehingga membuatnya terasa lebih empuk atau kurang responsif. Selain itu, kebocoran cairan rem juga bisa menyebabkan masalah ini.

4. Pedal Rem Terasa Berat

Pedal rem yang terasa berat saat diinjak bisa menjadi tanda adanya masalah pada booster rem atau kebocoran dalam sistem hidrolik. Booster rem berfungsi untuk memberikan daya tambahan saat Anda menekan pedal rem, sehingga Anda tidak perlu menginjaknya terlalu keras untuk mendapatkan respons yang optimal. Jika pedal terasa berat atau keras, hal ini bisa mengindikasikan adanya kerusakan pada booster atau masalah lain seperti kebocoran vakum

5. Jarak Pengereman Bertambah

Jika Anda menyadari bahwa jarak pengereman makin panjang dibandingkan biasanya, ini bisa menjadi tanda rem yang bermasalah. Jarak pengereman yang bertambah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bantalan rem yang sudah aus, cairan rem yang menipis, atau bahkan cakram rem yang mulai rusak. 

Ketika jarak pengereman bertambah, Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk berhenti, yang tentunya sangat berbahaya terutama di jalan yang ramai atau ketika harus berhenti mendadak.

6. Rem Mengeluarkan Bau Terbakar 

Jika Anda mencium bau terbakar saat menggunakan rem, ini dapat menjadi tanda serius bahwa rem Anda terlalu panas. Kondisi ini disebut "brake fade" dan biasanya terjadi ketika Anda menggunakan rem secara berlebihan, misalnya saat menuruni bukit panjang atau berkendara dengan kecepatan tinggi. Bau terbakar menunjukkan bahwa sistem rem sudah terlalu panas dan bisa kehilangan fungsinya jika dibiarkan terus-menerus.

7. Lampu Indikator Rem Terus Menyala 

Mobil modern dilengkapi dengan berbagai sensor, termasuk sensor untuk mendeteksi masalah pada rem. Jika lampu indikator rem menyala di dashboard mobil Anda, ini bisa berarti ada masalah dengan sistem rem, seperti cairan rem yang rendah atau sensor ABS yang bermasalah. Meskipun lampu indikator mungkin tidak selalu menunjukkan masalah besar, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Toyota untuk Keluarga 7 Kursi

8. Mobil Cenderung Menyimpang ke Satu Arah Saat Rem Diinjak 

Jika mobil Anda cenderung menarik ke satu sisi saat rem diinjak, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada sistem rem di salah satu roda. Masalah ini bisa disebabkan oleh caliper rem yang macet atau bantalan rem yang aus tidak merata. Selain itu, masalah ini juga bisa mengindikasikan kebocoran cairan rem pada salah satu sisi sistem rem.

Cara Mengatasi Rem Mobil Bermasalah

Setelah Anda mengenali tanda-tanda rem bermasalah, langkah berikutnya adalah mengetahui cara mengatasinya. Beberapa masalah rem dapat diatasi dengan perawatan rutin, tetapi beberapa mungkin memerlukan perhatian lebih dari mekanik profesional. Berikut beberapa cara untuk mengatasi masalah rem mobil:

1. Ganti Bantalan Rem secara Rutin 

Untuk menghindari suara berdecit atau berderit, pastikan Anda mengganti bantalan rem secara rutin sesuai rekomendasi pabrikan. Pada mobil dengan transmisi manual, penggantian kampas rem biasanya diperlukan setelah menempuh jarak antara 60.000 hingga 70.000 kilometer. Sementara itu, untuk mobil bertransmisi otomatis, penggantian kampas rem umumnya dilakukan lebih cepat, yakni pada kisaran 35.000 hingga 40.000 kilometer.

2. Periksa Cakram Rem 

Jika Anda merasakan getaran saat menginjak pedal rem, periksa kondisi cakram rem. Cakram yang sudah melengkung bisa diratakan kembali dengan proses yang disebut “skimming,” namun dalam beberapa kasus, cakram mungkin perlu diganti. Selain itu, pastikan Anda tidak sering melakukan pengereman mendadak atau berkendara dengan cara yang bisa menyebabkan panas berlebih pada cakram.

3. Lakukan Bleeding Sistem Rem 

Jika pedal rem terasa empuk, kemungkinan besar ada udara yang masuk ke sistem rem. Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu melakukan “bleeding” atau pengurasan udara dari sistem hidrolik rem. Ini sebaiknya dilakukan oleh mekanik yang berpengalaman untuk memastikan sistem rem berfungsi optimal dan tidak ada udara yang tersisa di dalamnya.

4. Cek dan Ganti Cairan Rem 

Cairan rem perlu diganti secara rutin, setidaknya setiap 2 tahun atau 20.000 hingga 30.000 kilometer, untuk memastikan kinerjanya tetap optimal. Cairan rem yang kotor atau terkontaminasi dapat menyebabkan masalah seperti pedal rem yang empuk atau tidak responsif. Pastikan cairan rem Anda selalu dalam kondisi yang baik dan pada level yang cukup.

Baca Juga: 7 Cara Merawat Aki Mobil agar Lebih Awet dan Tahan Lama

5. Servis Rem secara Berkala 

Untuk mencegah masalah rem yang lebih serius, lakukan servis rem secara berkala. Selama servis, mekanik akan memeriksa semua komponen rem, seperti bantalan, cakram, kaliper, dan cairan rem. Deteksi dini masalah pada sistem rem dapat membantu mencegah kerusakan yang lebih parah dan biaya perbaikan yang lebih besar di kemudian hari.

Memastikan rem mobil Anda selalu dalam kondisi baik sangatlah penting untuk keselamatan berkendara. Dengan mengenali tanda rem mobil bermasalah dan segera mengambil tindakan untuk mengatasinya, Anda dapat mencegah risiko kecelakaan serta menjaga kinerja mobil tetap optimal.

Selain itu, jika Anda sedang mencari solusi dana cepat, layanan TAF Siap Dana bisa menjadi pilihan yang tepat. TAF menawarkan pembiayaan multiguna dan gadai BPKB, dengan pencairan dana tunai hingga Rp500 juta hanya dengan jaminan BPKB mobil. Prosesnya sangat cepat, dengan bunga yang bersaing, dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti renovasi rumah, pendidikan, atau bahkan biaya pernikahan.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan solusi finansial yang fleksibel dan sesuai kebutuhan Anda. Cek syarat dan ketentuannya sekarang dan wujudkan impian Anda dengan cepat dan mudah!